Prinsip kerja transformator (trafo) dan cara pengecekan kerusakan transformator
2/21/2016
Add Comment
Prinsip kerja transformator (trafo) dan cara pengecekan kerusakannya -- Transformator adalah sebuah perangkat listrik yang dapat mengubah arus bolak-balik (Alternating Current) dari level tegangan tertentu ke level tegangan arus bolak balik (Alternating Current) lainnya tanpa perubahan frekuensi dengan menggunakan induksi magnetik. Induksi magnetik itu sendiri adalah gejala timbulnya gaya gerak listrik (GGL) pada suatu kumparan/lilitan sa'at terdapat medan magnet disekitar kumparan /lilitan tersebut.
Transformator |
Prinsip kerja dari sebuah transformator :
Prinsip kerja dari sebuah transformator berkaitan dengan Hukum Faraday induksi elektromagnetik yang menyatakan bahwa induksi sangat tegantung pada waktu semakin cepat terjadinya perubahan medan magnet maka gaya gerak listrik yang dihasilkan semakin besar. Jadi sa'at tegangan arus bolak balik (Alternating Current) diberikan pada kumparan primer trafo maka akan terjadi medan magnet disekitar kumparan primer tersebut. Fluktasi medan magnet yang terjadi pada kumparan primer tadi akan menghasilkan gaya gerak listrik (GGL) pada kumparan kedua yaitu kumparan kumparan sekunder. Nah, pada kumparan sekunder inilah akan terjadi level tegangan yang berbeda, apakah level tegangannya akan semakin tinggi atau level tegangannya semakin rendah, karena hal ini tergantung pada jenis trafo yang digunakan.
Cara pengecekan kerusakan transformator (trafo) dengan mudah adalah sebagai berikut:
- Mempersiapkan alat ukur multimeter dan atur selektor multmeter pada posisi Ohm x 10.
- Pertama, ukur masing-masing terminal kumparan primer dari transformator (trafo) biasanya 0V, 10 V, 220 V dengan cara probe warna merah multimeter diletakan diterminal 0 V dan probe yang warna hitam diterminal 110 V dari kumparan primer trafo, apabila jarum pada multitester bergerak mendekati angka 0 ohm maka kumparan primer 0V dan 110 V bisa dikatakan dalam keadaan baik, selanjutnya posisi probe warna merah tetap dan pindahkan probe warna hitam tadi pada posisi terminal 220 V kemudian amati jarum pada multimeter apabila bergerak mendekati angka 0 ohm berarti dalam keadaan baik, jika tidak dalam keadaan rusak atau putus.
- Kedua, ukur masing-masing terminal kumparan sekunder biasanya 0 V, 6V, 12V, 15 V, 20V, 25 V, dan 30 V. Dengan cara yang sama seperti langkah diatas untuk kumparan primer. Letakan probe warna merah dari multimeter pada posisi terminal 0V kemudian probe warna hitam di terminal 6 V, amati jarum multimeter apabila jarum multimeter bergerak mendekati angka 0 ohm berarti kumparan sekunder untuk 0V dan 6 V dalam keadaan baik, jika tidak berarti rusak. Selanjutnya ukur pada terminal 12 V dimana posisi probe warna merah tetap di 0V dan probe warna hitam di 12 V, jika jarum multimeter mendekati 0 Ohm maka kumparan sekunder transformator (trafo) untuk 12 V baik, jika tidak berarti rusak atau putus. Lanutkan pengukuran ke terminal-terminal kumparan sekunder lainnya dengan cara yang sama.
- Selanjutnya melakukan pengukuran pada kumparan primer dengan kumparan sekunder, letakan salah satu probe multitester pada kumparan primer dan salah satunya lagi probe multimeter pada kumparan sekunder amati jarum multimeter jika jarum pada multitester tidak bergerak maka transformator (trafo) dalam keadaan baik tetapi jika bergerak trafo bermasalah atau rusak.
Demikianlah sedikit tentang prinsip kerja transformator (trafo) dan cara pengecekan kerusakan transformator, semoga bermanfaat, jika ada kritik dan saran yang menidik silahkan sampaikan di kolom komentar.
0 Response to "Prinsip kerja transformator (trafo) dan cara pengecekan kerusakan transformator"
Post a Comment